Air adalah kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, bahkan banyak
orang akan tersiksa apabila tidak ada air. Tapi siapa sangka kalau
airpun ternyata dapat menimbulkan alergi pada sebagian orang, dan istilah bagi orang yang alergi terhadap air disebut Pruritis Aquagenic.
Pruritis aquagenic adalah kondisi yang dihasilkan setelah terpapar
air suhu berapa saja.
Gejala berkembang dalam hitungan menit dan mungkin
termasuk gatal, membakar atau bahkan sensasi berduri. Sering kali tidak
ada perubahan kulit, meskipun, samar bergelombang, ruam merah gatal
dapat terjadi. Yang terakhir dari 10 menit sampai beberapa jam, dan
biasanya dialami pada satu atau lebih dari permukaan kulit berikut
gejalanya yaitu pada: dada, punggung, lengan atau kaki. Sementara penyebab
pasti kondisi ini belum jelas, beberapa peneliti berpendapat itu adalah
akibat dari sensitivitas kulit ekstrim (tapi tidak alergi) untuk bahan
tambah (klorin, fluoride, orang lain) atau sekarang mineral di dalam
air.
Sebagian besar dari tubuh kita terdiri dari air. Namun, di hampir
semua kasus, reaksi alergi dinyatakan hanya ketika kulit kontak dengan
air. alergi ini adalah rasa gatal-gatal setiap kali terpapar air. Reaksi
umum alergi pada air ini adalah perih, gatal dan warna kulit
memerah,tingkat keparahan alergipun sangat bervariasi, dari hampir tak
terlihat hingga tingkat parah.
Urtikaria, juga dikenal sebagai gatal-gatal. Sementara urtikaria
dingin juga memproduksi gatal pada seseorang yang terkena air, hal itu
sering menyebabkan kemerahan, nyeri dan pembengkakan pada kulit yang
tidak dilindungi setelah terpapar udara dingin atau air. Bahkan memegang
minuman dingin dapat menyebabkan pembengkakan tangan tertentu. Bahkan,
kita sering mendiagnosa kondisi ini dengan menerapkan es batu terhadap
kulit lengan bawah selama tiga sampai lima menit. Pada seseorang yang
tidak terpengaruh ini akan menyebabkan kemerahan, tetapi pada mereka
dengan urtikaria dingin area merah, gatal dan bengkak dapat muncul
beberapa menit setelah terpapar air
Terkadang, kasus ini sulit untuk dipecahkan, karena kita bisa alergi
terhadap apa saja. Beberapa orang bahkan alergi terhadap obat yang
digunakan untuk mengobati alergi, seperti kortikosteroid.
Bayangkan alergi terhadap air yang hampir sekitar 70 persen adalah
yang dikonsumsi oleh semua orang, dan 70% juga sebagian dari tubuh kita
berisikna air, akan tetapi bagi sebagian orang, memiliki alergi air
adalah kenyataan pahit.
Belum jelas apa yang menyebabkan alergi air ini dan sumbernya. Seorang
dokter dari wolverhamptons New Cross Hospital yaitu Nina Goad, pernah
berujar bahwa penyakit Alergi Air tersebut memang aneh,beliau pernah
mencoba memberikan obat anti histamine dan therapy sinar Ultraviolet
tehapat penderita, namun tidak juga berhasil.
Meskipun penyebab sebenarnya belum ditemukan dan juga belum ditemukan
obatnya, tetapi kemungkinan besar pemicunya adalah ion-ion dalam air.
Saturday, January 25, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment